Ramadhan akan segera berlalu beberapa hari lagi. Tujuan Ramadhan agar kita menjadi orang bertakwa, mesti ada di dalam diri kita, agar ibadah-ibadah di bulan Ramadhan ini tidak sia-sia. Orang yang senantiasa bertakwa digambarkan oleh Allah sebagai wali Allah, atau lebih dikenal pula dengan kekasih Allah.
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhwatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. Mereka itu ialah orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa. Dan bagi mereka diberi berita gembira di dalam kehidupan dunia dan akhirat”. Surah Yunus: 62- 64
Allah SWT memang mempunyai kekasih. Kekasih-kekasih Allah SWT, itu ciri khasnya adalah sangat mengenal Allah dengan baik. Semakin dekat dengan Allah, dia semakin diberi kemampuan menjelaskan dan merasakan keagungan dan kebesaran Allah, sehingga keyakinannya menjadi bulat total kepada-Nya.
Allah SWT bisa jadi menjadikan seorang kekasih-Nya berkekurangan supaya dia tetap merasa hina, merasa rendah hati, merasa lemah di hadapan Allah, sehingga dia juga senantiasa merasakan teramat malu di hadapan Allah SWT. Padahal, orang yang semakin merasa kotor di hadapan Allah SWT, justru semakin tinggi derajat dan kedudukannya di sisi-Nya. Sebaliknya, orang yang merasa suci di hadapan Allah SWT, itu berarti dia sebenarnya telah gagal dan jauh dari sisi-Nya. Dia pun menempatkan Allah SWT di hatinya demikian agungnya,dan menjadikan Allah SWT sebagai dasar tujuan seluruh aspek kehidupannya.
Betapa bahagianya sekiranya kita bisa menjadi seorang kekasih Allah, sebagaimana di dalam hadis Bukhari dari Abu Hurairah bahwa ketika Allah benar-benar menjanjikan perlindungan hingga menegaskan pernyataan perang pada orang-orang yang memusuhinya. Allah juga menjadi sekaligus ‘pendengarannya’, ‘penglihatannya’, ‘tangan’ dan ‘kakinya’ dalam berjalan, maksudnya setiap langkah dan tindakannya ia senantiasa dalam bimbingan Allah. Dan memastikan, kecukupan apapun yang diinginkannya.
Seorang kekasih Allah adalah orang yang benar-benar dicintai oleh Allah, karena ia pun demikian sangat cintanya kepada Allah. Dan untuk mendapatkan cinta Allah tidak ada hal yang lebih disukai Allah selain menekuni ibadah-ibadah fardhu yang telah diperintahkan. Tentunya beribadah yang sesuai dengan syariat-nya dan meluruskan niat dengan benar dan ikhlas untuk mendekatkan diri pada Allah. Selain dengan ibadah fardhu, tambahkan pula ibadah-ibadah sunnah seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. Dengan kedua hal itu, jika mampu dilakukan dengan niat yang lurus bisa membawa kita pada kecintaan pada Allah dan Rasul-Nya.
Jangan pernah lelah berjuang mendekat kepada Allah, karena bukankah Allah berjanji ketika kita mendekat sejengkal, Allah akan mendekat sedepa, ketika kita mendekat sedepa, Allah bergerak mendekat sehasta. Dan pada saat kita berjalan mendekat, Allah mendekati kita dengan berlari. Semoga di akhir-akhir Ramadhan ini dapat menjadi momentum kita untuk semakin mendekatkan diri kita pada Allah menuju insan bertakwa.AA Gym
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhwatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. Mereka itu ialah orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa. Dan bagi mereka diberi berita gembira di dalam kehidupan dunia dan akhirat”. Surah Yunus: 62- 64
Allah SWT memang mempunyai kekasih. Kekasih-kekasih Allah SWT, itu ciri khasnya adalah sangat mengenal Allah dengan baik. Semakin dekat dengan Allah, dia semakin diberi kemampuan menjelaskan dan merasakan keagungan dan kebesaran Allah, sehingga keyakinannya menjadi bulat total kepada-Nya.
Allah SWT bisa jadi menjadikan seorang kekasih-Nya berkekurangan supaya dia tetap merasa hina, merasa rendah hati, merasa lemah di hadapan Allah, sehingga dia juga senantiasa merasakan teramat malu di hadapan Allah SWT. Padahal, orang yang semakin merasa kotor di hadapan Allah SWT, justru semakin tinggi derajat dan kedudukannya di sisi-Nya. Sebaliknya, orang yang merasa suci di hadapan Allah SWT, itu berarti dia sebenarnya telah gagal dan jauh dari sisi-Nya. Dia pun menempatkan Allah SWT di hatinya demikian agungnya,dan menjadikan Allah SWT sebagai dasar tujuan seluruh aspek kehidupannya.
Betapa bahagianya sekiranya kita bisa menjadi seorang kekasih Allah, sebagaimana di dalam hadis Bukhari dari Abu Hurairah bahwa ketika Allah benar-benar menjanjikan perlindungan hingga menegaskan pernyataan perang pada orang-orang yang memusuhinya. Allah juga menjadi sekaligus ‘pendengarannya’, ‘penglihatannya’, ‘tangan’ dan ‘kakinya’ dalam berjalan, maksudnya setiap langkah dan tindakannya ia senantiasa dalam bimbingan Allah. Dan memastikan, kecukupan apapun yang diinginkannya.
Seorang kekasih Allah adalah orang yang benar-benar dicintai oleh Allah, karena ia pun demikian sangat cintanya kepada Allah. Dan untuk mendapatkan cinta Allah tidak ada hal yang lebih disukai Allah selain menekuni ibadah-ibadah fardhu yang telah diperintahkan. Tentunya beribadah yang sesuai dengan syariat-nya dan meluruskan niat dengan benar dan ikhlas untuk mendekatkan diri pada Allah. Selain dengan ibadah fardhu, tambahkan pula ibadah-ibadah sunnah seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. Dengan kedua hal itu, jika mampu dilakukan dengan niat yang lurus bisa membawa kita pada kecintaan pada Allah dan Rasul-Nya.
Jangan pernah lelah berjuang mendekat kepada Allah, karena bukankah Allah berjanji ketika kita mendekat sejengkal, Allah akan mendekat sedepa, ketika kita mendekat sedepa, Allah bergerak mendekat sehasta. Dan pada saat kita berjalan mendekat, Allah mendekati kita dengan berlari. Semoga di akhir-akhir Ramadhan ini dapat menjadi momentum kita untuk semakin mendekatkan diri kita pada Allah menuju insan bertakwa.AA Gym
0 comments:
Posting Komentar