McKikan, Nama aktor komedi televisi dan bintang film, Aming, baru-baru ini
menghebohkan dunia media sosial di Indonesia. Foto Aming dengan kostum
unik saat mengikuti parade NYC Pride di kota New York akhir Juni lalu,
diambil oleh seseorang dari akun instagram milik pembawa acara televisi
untuk acara memasak, Chef Priscilia.
Foto ini kemudian menggegerkan dunia maya dan menjadi
trending topic selama beberapa hari, memicu suara pro dan kontra terhadap isu LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender).
Partisipasi Aming dalam parade tersebut membuat ia dituding telah
mendukung gaya hidup LGBT. Beberapa media mencoba mendapatkan
konfirmasi dari Aming, namun aktor yang bernama asli Aming Supriatna
Sugandhi ini, menolak untuk berkomentar.
Baru-baru ini, produser dan sutradara VOA, Naratama, menemui Aming di
tengah kesibukannya rapat bersama beberapa teman di Times Square, New
York. Aming lalu bersedia untuk diwawancara hanya oleh VOA.
Tidak lama kemudian, hadir juga Chef Priscilia dan presenter televisi
Vicko. Chef Priscilia juga bersedia diwawancara bersama Aming.
VOA: Apa kabar Aming? Sekarang di New York, sedang sibuk apa?
Aming: Kabar baik. Saya datang ke Amerika dengan tujuan mencari
sekolah S2, untuk mengambil Master. Selain itu juga ingin mengembangkan
usaha disini sambil berkesenian juga.
There are many things to do here in America.
Lalu bagaimana tanggapan Aming tentang pendapat publik bahwa Aming ke Amerika untuk ikut parade gay?
Wah itu ibaratnya gini ya. Misalnya ada orang bikin acara pentas
musik, terus ada orang yang sengaja datang untuk ikut nonton musik, lalu
ada orang yang nggak sengaja lewat, eh ternyata ada acara musik. Nah,
saya juga kayak gitu. Datang ke sini kebetulan ada acara parade. Jadi
berita yang ngomong saya ke Amerika untuk mendukung LGBT, itu fitnah.
Sementara fitnah itu 'kan nggak boleh. Apalagi ini kan lagi bulan puasa.
Seharusnya kan menjaga hati, jaga pikiran”.
Apakah Aming memang ada rencana ikut parade gay itu?
Saya itu ada di Amerika dari tanggal 23 Juni. Tujuannya ada tiga.
Pertama mencari sekolah S2. Terus mau bikin usaha bareng sahabat-sahabat
saya, Chef Priscil dan Vicko. Dan ketiga saya mau berkesenian di sini.
Nah tiba-tiba ada teman saya bilang, 'Ming ayo ikut, ada NYC Pride
(parade NYC).' Bukan Gay Pride. Artinya ini adalah parade bagi publik
kota New Yok untuk merayakan kebebasan berekspresi. Eh kebetulan ini pas
dengan dilegalkannya pernikahan sejenis. Yah mana saya tahu...
Tapi apakah Aming sendiri mendukung LGBT?
I don’t accept. I don’t refuse. But I do respect. Artinya
saya tidak menolak, tidak juga mengiyakan. Tapi saya menghormati
kebebasan orang. Namanya hak dan kewajiban itu harus sama, harus
balance. Jadi kalau ada yang bilang saya mendukung, wah itu tau dari mana? Saya nggak pernah ngomong seperti itu.
Tapi berita-berita Aming mendukung LGBT banyak beredar di berbagai media?
Jadi gini. Semua berita yang ada di
social media,
website
dan media cetak itu adalah berita yang mengarahkan, yang membentuk
opini publik. Kok bisa-bisanya ada tulisan seperti itu? Saya tidak
pernah diwawancara. Saya juga nggak pernah langsung ditanya.
Berita-berita itu sepihak tanpa konfirmasi dari saya. Tapi ya saya sudah
memaafkan mereka yang men-dzalimi saya. Mumpung bulan puasa juga, saya
tidak mau banyak berkomentar. Kalau saya membalas lagi, wah nggak ada
bedanya saya sama mereka, iya kan.
riscil, jadi gimana sih ceritanya saat kamu difoto dengan Aming?
Priscilia: Waktu itu, sebenarnya itu foto saya. Jadi yang fotoin
Vicko, fotonya ke saya. Lalu tiba-tiba Aming muncul saja di belakang
sambil senyum. Nggak ada kesengajaan. Nggak seperti berita-berita di
Indonesia, oh Pricil sama Aming datang sengaja ke New York untuk ikutan
parade gay. Ini berita, sama sekali nggak nanya dulu ke kita. Kita sama
sekali tidak mengeluarkan
statement apapun.
Lalu siapa yang unggah ke Instagram?
Priscilia: Yang masukin ke Instagram, saya. Dan ini instagram saya.
Saya nanya ke Aming, ini fotonya lucu ya, bagus. Aming bilang ya, bagus.
Itu sebenarnya
privacy aja ya. Temen-temen media yang
menyebarkan berita itu, ya saya kecewa. Kok nggak ada konfirmasi, nggak
ada nanya. Sampai saya di-
bully di Instagram dan twitter.
That is not wise.
Mengapa Aming memakai kostum seperti itu, saat ikut parade?
Aming: Kita punya teman di New York, namanya Solena. Dia yang bilang
ada acara parade ini. Saya langsung tertarik, apalagi ini kan pasti
banyak orang. Lalu saya ada ide untuk memakai baju yang unik supaya bisa
menarik perhatian orang, dan otomatis mereka ingin foto sama saya
karena kostum saya unik.
Nah, kalau mereka foto sama saya, kan mereka akan masukkan ke social
media. Dari situ kan bisa menarik perhatian produk atau dunia fashion
New York. Jadi mereka bisa mengiklankan produknya lewat saya. Jadi itu
tujuansaya, untuk memancing
awareness orang-orang. Terbukti lho, banyak orang-orang Amerika yang foto sama saya.
Saya ke parade ini juga sekedar untuk ikut nonton. Nah, terus kalau
ada berita yang bilang saya mendukung, merayakan, itu siapa? Dapat
berita dari mana? Saya ke Amerika untuk mencari sekolah bukan untuk
parade gay.
Sebenarnya itu kostum apa?
Itu sebenarnya saya pakai baju warna kulit, saya tidak telanjang loh. Baju itu adalah baju artistik, motifnya
doodle (coretan). Bahannya dari
styrofoam yang suka dipakai anak-
anak berenang supaya tidak tenggelam. Bentuknya bulat, circle,
warnanya merah, kan merah yang artinya keberanian untuk menjadi diri
sendiri dan bebas berekspresi. Keberanian yang nggak pernah putus untuk
mengeluarkan pendapat kita, tanpa takut tertekan dari hal-hal yang
membuat kita merasa terancam, gitu.
Bagaimana proses membuat kostum ini?
Bikinnya juga nggak gampang, mulai dari konsep, terus cari bahan.
Bayangin saya harus berjalan 30 blok untuk mendapatkan bahan seperti
ini. Tangan saya sampai luka waktu membuat baju ini, pakai glue gun sampai motongin kawat berdarah-darah. Tapi, orang kita justru cuma melihat negatifnya saja. Cari sensasi.
Apakah ada yang ingin Aming sampaikan kepada media dan publik?
Stop trying to control people. Berhentilah untuk mengontrol kehidupan orang lain. Sebelum menilai orang lain, cobalah bercermin dulu. Apakah kita sudah benar? Stop judging.
Untuk para fans, ada yang ingin disampaikan?
For my haters and lovers... Buat saya, kalian semua sangat
berharga. Tanpa kalian tidak ada keseimbangan. Respon kalian, apakah
suka atau tidak, itu adalah perhatian yang baik pada saya. Terima kasih
sudah memperhatikan dan mencintai saya. Mudah-mudahan saya tetap bisa
menghibur dan menyenangkan kalian. I love you.(Re-reported)